"Bismillah" dan Permasalahannya,
Penjelasan Haditsnya.
Basmalah dan
permasalahannya
Bacaan
bismillahirrahmanirrahim disebut basmalah. Masalah basamalah di dalam salat
merupakan masalah yang tidak mudah untuk dibahas, maknanya tidak dapat dibahas
dengan selayang pandang. Namun demikian kita mulai pembahasan ini dengan
harapan Allah memberikan petunjukNya.
Tentang
basmalah terdapat beberapa pendapat yang ditemukan yaitu :
1. Basmalah
bukan ayat pertama dari tiap-tiap surat melainkan merupakan ayat terpisah yang
berdiri sendiri termasuk pada Al-fatihah.
2. Basmalah
merupakan ayat pertama dari setiap surat baik pada surat al-fatihah maupun
surat-surat lainnya.
3. Basmalah
merupakan ayat pemisah dari setiap surat kecuali yang ada pada al-fatihah.
3.1 Basmalah
ayat pertama dari al-fatihah tetapi dibaca sir walaupun pada qiraah yang jahar.
3.2 Basmalah
dibaca jahar pada salat-salat jahar.
Basmalah
bukan ayat pertama dari al-fatihah
Di antara
yang berpendapat bahwa Basmalah bukan ayat pertama dari setiap surat termasuk
al-fatihah, beralasan bahwa basmalah hanya untuk fashil (pemisah) antara surat,
seperti pada surat An-nas, Al-Kafirun, An-Nur dan sebagainya. Pendapat ini
berdasarkan hadis berikut :
dari Ibnu
Abas ia mengatakan “Rasulullah saw tidak tahu pemisah anatara surat sehingga
turun kepadanya Bismillahirrahmanirrahim” H.R Abu daud
Adapun dalil
lain yang dianggap mendukung pendapat ini adalah :
Dari Anas ia
berkata “tatkala Rasulullah saw pada suatu hari berada di antara kami (di dalam
mesjid), tiba-tiba beliau tertidur sekejap lalu menengadahkan kepalanya sambil
tersenyum. Maka kami bertanya, “apakah gerangan yang membuat engkau tertawa
wahai Rasulullah?” beliau menjawab “baru saja ayat turun kepadaku” maka beliau
membaca “bismillahhirrahmanirrahim inna a’thaina kalkautsar, fa shalli
lirabbika wanhar inna syaniaka huwal abtar” lalu beliau bersabda “tahukah kamu
sekalian al kautsar?”beliau menerangkan…”H.R Ahmad dan Muslim
Berdasarkan
hadis-hadis ini jelaslah bahwa basmalah turun bersamaan dengan surat yang
sekaligus menjadi pemisah dari surat-surat lainnya. Dan surat yang turun tidak
bersamaan dengan Basmalahnya tidak perlu membacanya ketika membaca surat
tersebut. Olah karena itu sebagaimana pada surat-surat yang lain, Basmalah pada
al-fatihah adalah sebagai pemisah surat bukan ayat pertama dari surat itu.
Dalil lain
yang mendukungnya :
Dari Abu
Hurairah ia berkata “Rasulullah saw bersabda “barangsiapa mengerjakan suatu
salat dan tidak membaca al-fatihah, maka salat itu cacat” beliau bersabda
demikian tiga kali. Maka ditanyakan kepada Abu Hurairah, “tetapi kami berada
dibelakang imam?’ Ia menjawab “bacalah itu di dalam hatimu karena sesungguhnya
saya mendengar Rasulullah saw bersabda “Allah swt telah berfirman “aku membagi
al-fatihah menjadi dua bagian, maka untuk hambaKu yang dimintanya. jika hamba
itu mambaca Alhamdulillahi rabbil alamin, maka Allah berfirman ‘hambaKu
memujiKu, jika hamba itu membaca arrahmanirrahim Allah brefirman ‘hambKu ini
telah memujaKu’ dan jika hambaKu ini membaca Maliki yaumiddin Allah berfirman
‘HambaKu telaj memuliakanku dengan kata lain hambaKu telah berserah diri
kepadaKu’ dan jika hambaKu ini mengucapkan iyyakana’buduwa iyyaka nastain,
Allah berfirman ‘ini antaraKu dan hambaKu dan bagi Hambaku apa yang
dimintanya’. Dan jika hamba ini mengucapkan ihdinas shiratal mustaqim shiratal
ladzina an’amta alaihim waladldlalin, Allah berfirman ‘ini untuk hambaKu dan
untuk hambaKu apa yang dimintanya’” H.r Al Jamaah kecuali al-Bukhari dan Ibnu
Majah
Pada hadis
ini ayat-ayat uang ada di dalam surat Al-Fatihah disebut satu-satu dari awal
sampai akhir, padanya tidak ada Basmalah
Dari Aisyah
ia berkata “Rasulullah saw memulai salatnya dengan takbir dan memulai dengan Al
Hamdu lillahi rabbil alamin” H.R Muslim
Dari
Abdullah bin Mugafal ia berkata “Ayahku mendengar aku sedang membaca
Bismillahirrahmanirrahim. maka ia berkata ‘anakku, jauhilah perkara bid’ah’ ia
berkata lagi ‘Bapak tidak pernah mendengar seorang sahabat Rasulullah pun yang
paling murka terhadap perkara bid’ah di dalam Islam dari pada bid’ah ini
sesungguhnya bapak salat dengan Nabi saw Abu Bakar, Umar serta Usman, maka aku
tidak mendengar seorang pun dari mereka membaca Bismillahirrahmanirrahim. Maka
jika engkau membaca (qiraah), ucapkanlah Alhamdulillahi rabbil alamin” H.R Al
Khamsah kecuali Abu Daud
Bahkan pada
hadis ini nyata sekali kebid’ahan memulai bacaan Al-Fatihah dengan Basmalah
baik sir maupun jahar.
———————-
Bismillahirrahamanirrahim dan permasalahannya (bagian
2)
Pada edisi
yang lalu telah dicantumkan dalil-dalil yang dianggap menguatkan pendapat
pertama yang mengatakan bahwa bismillahirrahmanirrahim itu bukan ayat pertama dari
surat apapun termasuk surat Al fatihah
Jawaban
terhadap bismillah bukan ayat pertama dari Al-fatihah
1. Hadis
pertama riwayat Abu Daud dari Ibnu Abas yang mengatakan bahwa Rasulullah saw
tidak mengetahui pemisah antara surat sehingga turun kepadanya Bismillahirahmanirrahim,
dan kedua riwayat Ahmad dan Muslim dari sahabat Anas bin Malik yang menerangkan
bahwa surat Inna a’thainakal kautasar turun sekaligus dengan bismillahnya
Hadis
pertama memang demikian, bahwa Rasulullah saw tidak mengetahui pemisah surat
kecuali setelah turun bismillahirrahmanirrahim, tetapi tidak menjadi dalil
bahwa bismillahirrahmanirrahim yang ada pada surat Alfatihah bukan ayat pertama
dari padanya. Karena surat Alfatihah merupakan surat pertama di dalam Mushaf
sehingga tidak memerlukan pemisah dari surat lainnya. demikian pula hadis kedua
bahwa bismillah bukan ayat pertama dari Inna A’thaina
2. Hadis Abu
Hurairah dan Ibnu Majah yang menerangkan surat alfatihah tidak dimulai dari
Bismillahirrahmanirrahim melainkan dengan Alhamdulillahi rabbil ‘alamin.
Hadis ini
bukan menerangkan bahwa Alfatihah tidak dimluai dengan bismillahirrahmanirrahim
melainkan menerangkan makna dan keutamaan surat alfatihah yang makna
bismillahirrahmanirrahim telah terdapat pada ayat arrahmanirrahim sehigga tidak
disebut dua kali.
3. Hadis
riwayat Muslim yang mengatakan bahwa Nabi saw mwmulai salatnya dengan takbir
dan memulai bacaaannya dengan Alhamdu.
Alhamdu
disini bukan bacaan alhamdulillahi rabbil ‘alamin melainkan nama lain dari
surat Alfatihah. Jadi bukan menerangkan bahwa Rasulullah saw tidak membaca
Bismillahirrahmanirrahim.
4. Hadis
riwayat Al Khamsah kecuali Abu Daud dari sahabat Abdullah bin Mugaffal yang
ditegur oleh bapaknya dan dikatakan melakukan bid’ah disebabkan ia membaca
Alfatihah dimulai dengan ayat pertaam yaitu Bismillahirrahmanirrahim dan bhwa
Rasulullah saw, Abu Bakar dan umar tidak pernah mengerjakannya.
Hadis ini
dhaif karena pada sanadnya terdapat seorang rawi yang majhul bernama Yazid.
Tidak ada yang meriwayatkan hadis darinya kecuali Abu Na’mah
Selain itu
terdapat dalil-dalil yang menunjukan bahwa Basmalah merupakan ayat pertama dari
surat Al-fatihah.
1. Surat
Alfatihah merupakan surat pertama di dalam mushaf, karena tiu ia tidak
memerlukan fashil (pemisah) dari surat-surat lainnya.
2.
Al-fatihah disebut juga as sabl’ul matsani, artinya tujuh ayat yang
berulang-ulang di dalam salat. Hdis Ummu Salamah menerangkan demikian :
Dari Ummu
Salamah ia ditanya mengenai bacaan Rasulullah saw. maka ia menjawab ‘Rasulullah
saw itu tidak menyambung satu ayat dengan ayat yang lainnya: Alhamdulillahi
rabbil ‘alamin, Arrahmanirrahim, maliki yaumiddin”. H.R Ahmad dan Abu Daud
Selanjutnya
riwayat Ad-Daraquthni dari sahabat Abu Hurairah menerangkan dari Nabi saw
Rasulullah
saw bersabda “apabila kamu membaca Al-Hamdu (alfatihah) maka bacalah
bismillahirrahmanirrahim, karena itu umul quran, Umul Kitab, dan as Sabul
masani, serta Bismillahirrahmanirrahim ayat pertamanya.
Maka
keterangan-keterangan ini jelas sekali bahwa basmalah merupakan ayat pertama
pada surat alfatihah.
Dengan
demikian hadis menyatakan bahwa Rasulullah saw melalui bacaannya dengan
Al-Hamdu maksudnya adalah dengan alfatihah yang ayat pertamanya
bismillahirrahmanirrahim, seperti pada hadis berikut :
dari Aisyah
ia mengetekan “adalah rasulullah saw memulai salatnya dengan takbir dan memulai
bacaannya dengan Alhamdu” H.R Muslim
Dengan
demikian, apabila ditemukan hadis-hadis lain yang menerangkan bahwa Rasulullah
saw memulai bacaannya denhan alhamdu atau alhamdulillahi rabbil ‘alamin
maksudnya denhan alfatihah yang ayat pertamanya bismillahirrahmanirrahim.
Basmalah
dibaca sir pada bacaan sir dan jahar
Bismillahirrahmanirrahim
dibaca sir pada bacaan yang jahar apalagi pada bacaan sir.
Yang
menyatakan pendapat ini antara lain berdalilkan hadis-hadis dan riwayat-riwayat
berikut :
1. Dari
Anas bin Malik ia berkata ‘saya salat dengan Nabi saw, Abu Bakar, Umar dna
Usman maka saya tidak mendengar seorang pun di antaara mereka membaca
bismillahirrahmanirrahim” H.R Ahmad dan Muslim
2. Dari
Anas bin Malik ia berkata “saya salat di belakang Nabi saw Abu bakar Umar serta
Usman dan mereka memulai (bacaannya) dengan Alhamdulillahi rabbil’alamin tidak
membaca bismillahirrahmanirrahim pada awal maupun akhir bacaannya” H.R Ahmad
dan Muslim
3. dari
Anas bin Malik ia berkata “saya salat dibelakang Nabi saw Abu Bakar, Umar serta
Usman dan mereka tidak menjaharkan dengan bismillahirrahmanirrahim” H.R
Abdullah pada Musnad bapaknya Ahmad
4. Dari
Anas bin Malik ia berkata ‘saya salat di belakang Nabi saw Abu Bakar Umar seta
Usman dan mereka tidak menjaharkan (bacaan) bismillahirrahmanirrahim” H.R Ahmad
dan AnNasai
Jika
diperhatikan dengan seksama, ternyata dalil yang disebutkan di atas semuanya
bresumber dari sahabat Anas bin Malik
Jika dirinci
dari semua dalil-dalil di atas maka Anas mengatakan :
1. Saya
tidak mendengar Nabi Membaca Bismillahi
2.
Nabi memulai bacaannya dengan Alhamdu tidak
menyebut bismillahirrahmanirrahim
3. Nabi
tidak pernah memulai qiraahnya (alfatihah) dengan bismillahirrahmanirrahim
4. Nabi tidak
menjaharkan bismillahirrahmanirrahim
keempat
kesimpulan ini mesti diluruskan dan ditempatkan dengan benar.
—————-
Bismillahirrahmanirrahim dan permasalahannya (bagian
akhir)
Pada edisi
yang lalu diterangkan bahwa bismillahirrahmanirrahim dalam salat dibaca sir
walaupun pada bacaan jahar.
Pada hadis
riwayat Muslim dari Anas bin Malik dengan kata-kata
Saya salat
dengan nabi saw Abu bakar, Umar serta Usman, maka saya tidak pernah mendengar
seorang pun di antara mereka membaca Bismillahirrahmanirrahim” H.R Ahmad dan
Muslim
Pada hadis
riwayat Ahmad dan Muslim masih Anas bin Malik dengan kata-kata :
Saya salat
di belakang Nabi saw, Abu Bakar, Umar seta Usman maka mereka memulai
(bacaannya) dengan Alhamdulillahi rabbil ‘alamin tidak membaca
bismillahirrahmanirrahim pada awal maupun akhir bacaannya” H.R Ahmad dan Muslim
Pada hadis
riwayat Abdullah bin Ahmad di dalam Musnad Ahmad dengan kata-kata :
Saya salat
di belakang Nabi saw Abu Bakar, Umar serta Usman maka mereka tidak pernah
memulai (bacaannya) dengan bismillahirrahmanirrahim
Pada hadis
riwayat Ahmad dan An-Nasai dari Anas bin Malik dengan kata-kata:
Saya salat
di belakang Nab saw Abu Bakar Umar serta usman maka mereka tidak menjaharkan
(bacaan) bismillahirrahmanirrahim
Bila
diperhatikan dengan seksama, Anas bin Malik menerangkan keadaan Rasulullah saw,
Abu Bakar dan Usman bin Affan dengan kata-kata yang berbeda dan dengan arti
yang berbeda. Bahkan pada riwayat lain Anas bin Malik sebgaai sumber berita
semua itu ketika ditanya mengenai hal itu ia menjawab.
dari Abu
Salamah ia berkata “saya bertanya kepada Anas bin Malik. Apakah keadaan
Rasulullah saw memulai bacaannya dengan alhamdulillahi rabbil ‘alamin atau
dengan bismillahirrahmanirrahim? beliau menjawab “engkau bertanya mengenai
perkara yang aku tidak ingat, serta belum pernah seseorang pun bertanya
mengenai perkara ini sebelum engkau H.R Ad Daraquthni
Dengan
keterangan-keterangan ini jelas sekali Anas bin Malik tidak yakin dengan
keterangan-keterangannya sendiri. Suatu ketika ia mengatakan mendengar, pada saat
lain ia mengatakan mereka tidak menyebut, dan pada saat lain ia mengatakan
tidak memulai dengan bismillah tetapi denganalhamdulillah. Oleh karena itu
wajar jika kita berkesimpulan bahwa Anas bin Malik telah lupa dengan kejadian
yang sebenarnya. Hali ini terlihat dari jawaban beliau katika ditanya. dan
jawabannya tiada lain :
Saya tidak
ingat, dan saya tidak pernah ditanya sebelumnya tentang hal itu
Dengan
demikian walaupun hadis-hadis di atas itu secara riwayat sahih tetapi
secaramakna terdapat idhtirab, maka perlu untuk ditemukan keterangan lain yang
menetapkannya.
Basmalah
dibaca jahar pada bacaan jahar dan dibaca sir pada bacaan sir.
Abu Nu/aim
Al mujmir berkata “saya salat di belakangAbu Hurairah, maka beliau membaca
bismillahirrahmanirrahim kemudian alfatihah- tentang hal itu beliau berkata-
dan berkata setelah salam ‘Demi Allah aku yang paling serupa dengan salat
rasulullah saw dari kalian (H.R Nasai, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al
Hakim) Al Hakim berkata Hadis ini sahih berdasarkan syarat bukhari dan muslim,
Albaihaqi berkata hadis ini isnad serta mempunyai beberapa syahid)
Maka hadis
ini sahih dan sarih (jelas dan terang) karena Abu Hurairah meriwayatkan dengan
tanpa keraguan berbeda dengan Anas bin Malik.
Selain hadis
ini masih terdapat hadis lainnya :
Ibnu Juraij
meriwayatkan dari Ibnu Abi Mulaikah dari Umu Salamah, bahwa ia ditanya mengenai
bacaan Rasulullah saw ia menjawab “Rasulullah saw memotong-memotong seayat-ayat
Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahirabbil ‘alamin, Arrahmanirrahim, maliki
yaumiddin” H,R Ahmad dan Abu Daud
Selanjutnya
riwayat Ad Daraquthni dari sahabat Abu Hurairah menerangkan dari Nabi saw
Rasulullah
saw bersabda “apabila kalian membaca Alhamdu (alfatihah) maka baca
bismillahirrahmanirrahim, karena itulah Umul Quran, Umul Kitab juga as Sab’ul
matsani, serta bismillahirrahmanirrahim itu ayat pertamanya.
Bahkan hadis
yang sejalan dengan keterangan-keterangan di atas dating juga dari Anas bin
Malik
Dari Anas
bin Malik ia berkata “ Adalah Rasulullah saw menjaharkan bismillahirrahmanirrahim”
H.R Ad Daraquthni
Asy Syafi’I
meriwayatkan yang sanadnya masih dari Anas bin Malik Bahwa Muawiyah pernah
mendapatkan teguran cukup keras dari kaum Muhajirin dan Anshar, Ketika ia
mengimami pada salat yang jahar dan ia tidak membaca Bismillah
Dari Anas
bin Malik ia berkata “Muawiyah salat mengimami orang-orang di Madinah pada
salat jahar yang padanya ada qiraah (fatihah), beliau tidak membaca basmalah
serta tidak takbir ketika turrun atau bangkit. Ketika selesai. Kaum Muhajirin
dan Anshar menegur, ‘Hai Muawiyah salat itu kurang, mana basmalahnya serta mana
takbirnya ketika kamu turun dan bangkit? Maka setelah kejadian itu (Muawiyah)
apabila salat mengimami mereka membaca bismillahirrahmanirrahim serta takbir”
Kata imam
asy Syaukani “ diantara para sahabat yang menjaharkan,Al khatib menerangkan Abu
Bakar, Usman, Ubai bin Ka’ab, Abu Qatadah, Abu Said, Anas, Abdullah bin Abi
Aufa, Syadad bin Aus, Abdullah bin Ja’far, Al Hasan bin Ali dan Muawiyah
Adapun dari
kalangan tabi’in dan generasi selanjutnya terlalu banyak untuk disebut semua.
Diantaranya saja: Said bin Al-Musayyab, Thawus, Atha’, Mujahid, Abu Wail, Said
bin Jubair, Ibnu Sirin, Ikrimah, Ali bin Al-Husain serta putranya Muhammad bin
Aliu, Salim bin Abdullah bin Umar, Muhamad bin Al-Munkadar, Abu Bakar bin
Muhamad bni Amr bin Hazm, Muhamad bin Ka’ab, Nafi Maula Ibnu Umar, Abu Sya’tsa,
umar bin Abdul Aziz dan lain-lain..
Dari
generasi tabi’ut tabi’in : Abdullah al-umri, Al hasan bin Yazid, Zaid bin Ali
bin Husain, Muhamad bin Umar bin Ali, Ibnu Abi Dzi’b, Al-Lait bin Saad, Ishaq
bin Rawaih, serta yang lainnya ditambah dengan keternagan dari Al baihaqi,
Nailul Authar, II:207
Maka dengan
keterangan-keterangan dari awal sampai akhir kita dapat mengambil kesimpulan
bahwa
1.
Bismillahirrahmanirrahim ayat pertama dari surat alfatihah
2.
Bismillahirrahmanirrahim dijaharkan pada alfatihah yang jahar dan sir pada
bacaan yang sir
Basmalah
dibaca pada surat-surat yang dimaktubkan basmalahnya dan tidak dibaca pada
surat yang bismillah tidak ada seperti surat Al baraah atau at-taubah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar